Lakukan Pembinaan di Lapas Kelas III Namlea, Penyuluh Agama Islam: Empat Cara Bersyukur Kepada Allah

Keterangan Gambar : Setelah libur lebaran Idul Fitri Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buru kembali melakukan pembinaan di daerah binaannya termasuk Lapas Kelas III Namlea. Desa Jikumerasa Kamis, (25/04/2024)


Buru, (Inmas)-Setelah libur lebaran Idul Fitri Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buru kembali melakukan pembinaan di daerah binaannya termasuk Lapas Kelas III Namlea. Desa Jikumerasa Kamis, (25/04/2024)

Penyuluh Agama Islam yang bertugas melakukan pembinaan di Lapas yaitu Asis Difinubun S.HI., Sitti Sriya Narahaubun S.sos.I., Mustika Andi Wolio S.HI., dan Rosnawaty S.Fil.I.

Dalam wawancara Difinubun menjelaskan, pembinaan yang dilakukannya menekankan kepada sikap bersyukur kepada nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Menurutnya kurang lebih terdapat empat cara bersyukur kepada Allah SWT.

Pertama, bersyukur dengan hati artinya setiap nikmat yang diperoleh baik fisik dan non fisik harus diyakini dengan hati bahwa itu semua adalah pemberian dari Allah SWT sehingga tidak merasa kurang atas nikmat yang diperoleh.

Kedua, bersyukur dengan lisan artinya setiap nikmat yang diperoleh selalu mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dengan kalimat pujian seperti "Alhamdulillah" sebagai tanda rasa syukur atas nikmat yang diperoleh.

Ketiga, bersyukur dengan tindakan artinya setiap nikmat yang diperoleh harus digunakan sebaik mungkin harus digunakan untuk hal-hal baik seperti untuk beribadah, berbagi, atau digunakan untuk hal keperluan penting dan positif bukan untuk hal-hal buruk.

Keempat, merawat kenikmatan artinya nikmat yang diperoleh harus dijaga dengan baik. Jika diberikan tubuh yang sehat, lengkap, dan sempurna harus dijaga tidak dirusak atau digunakan untuk hal yang tidak baik.

Dalam wawancara Narahaubun menambahkan, menurutnya ia telah memberikan beberapa contoh kecil kepada para warga binaan.

"Saya sampaikan kepada mereka di mata Allah belum tentu terhina dan tercela bahkan bisa sebaliknya, coba ingat di luar sana belum tentu bisa laksanakan sholat lima waktu tetapi di sini setiap hari lakukan." Kata Narahaubun saat diwawancarai 

Lanjutnya, banyak hal baik yang telah dilakukan secara konsisten setiap harinya yang membuat mereka warga lapas bisa menjadi faktor menjadi terbaik di mata Allah SWT.

Sehingga, ia menekankan untuk selalu bersyukur karena setiap takdir yang dijalani setiap hamba pastilah ada Rahmat Allah yang sedang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya untuk terus bersyukur dan mendekatkan diri kepada-Nya. (Muzni)

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.