Buru, (Inmas)-Tiga Penyuluh Agama dari lintas agama, yakni Hadi Nur Slamet, S.Ag (Penyuluh Agama Hindu), Marwah Suriyah, S.Ag (Penyuluh Agama Islam), dan Carolis Y. M. Tupan, S.Th (Penyuluh Agama Kristen) melaksanakan koordinasi pengaturan jadwal pelayanan bimbingan dan penyuluhan di Desa Sadar Kerukunan Waetina. Desa Basalale Senin (04/11/2024)

Rapat koordinasi ini berlangsung di Ruang Balai Nikah dan Mansis Haji Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Waelata.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga penyuluh menyepakati beberapa poin penting terkait pelayanan bimbingan dan penyuluhan di Desa Waetina yang bertujuan untuk mendukung upaya kerukunan antarumat beragama. 

Adapun hasil kesepakatan yang dicapai meliputi: Pertama, Pelayanan Bimbingan Berdasarkan Agama. Setiap penyuluh akan melaksanakan bimbingan dan penyuluhan secara terpisah sesuai agama masing-masing, dengan jadwal yang telah ditetapkan. 

Langkah ini diambil untuk memastikan setiap pemeluk agama mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan keyakinannya.

Kedua, Pelayanan Bimbingan Lintas Agama?Secara berkala. Pelayanan bimbingan lintas agama akan diadakan bersama pada minggu kedua setiap bulan. 

Pelayanan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi umat beragama di Desa Waetina untuk saling mengenal dan memahami, sehingga mempererat hubungan antarumat beragama.

Selain itu, ketiga penyuluh juga merencanakan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam waktu dekat. 

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menciptakan lingkungan Desa Waetina yang damai, rukun, dan harmonis.

Usai pertemuan di Kantor KUA Waelata, ketiga penyuluh melakukan kunjungan ke Desa Waetina untuk berkonsultasi dengan Kepala Desa dan staf terkait guna membahas persiapan rapat koordinasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lintas sektor.

Diharapkan, rapat tersebut akan mendukung terciptanya masyarakat yang saling menghormati dan menjaga kerukunan antarumat beragama.

Kegiatan koordinasi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama dalam menciptakan suasana kondusif dan penuh toleransi di Kabupaten Buru, khususnya di Desa Waetina yang menjadi percontohan sebagai Desa Sadar Kerukunan. 

Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta langkah positif dalam memupuk kebersamaan dan memperkuat kerukunan umat beragama di tengah masyarakat.

(Muzni)